Selasa, 30 November 2010

Penderitaan Lara

Penderitaan Lara
Identitas
judul buku : Panggil Namaku 3x (kubalaskan dendammu)
pengarng : Novie Irianne
penerbit : GagasMedia
tahun terbit : 2005
tebal buku : vi+174 hlm;19 cm
Novie Irianne, lahir di Bandung 20 November 1964. Buatnya novel “Panggil Namaku tiga kali” adalah ‘obat rindu’, setelah 15 tahun tidak menulis novel. Ini novel kelimanya yang diharapkan bisa jadi debutnya setelah lama absen. Jeda menulis novel, bukan berarti berhenti berkarya. Terbukti selama 15 tahun, Anne demikian biasa disapa, produktif menulis ratusan skenario sinetron dan beberapa naskah film. Dia juga aktif sebagai redaktur di majalah Asyik, Harmonis, Hak dan reporter majalah Cakram. Menjadi penulis, memang pilihannya. Walaupun pendidikan formal yang dikecapnya adalah Jurusan Pidana di Sekolah Tinggi Hukum Bandung. Seperti yang diharapkan, dia ingin menulis sampai tua, dan berdoa tidak sampai pikun.
Sebuah nama yang mencerminkan kehidupan, yaitu Lara. Gadis yang baru berusia 17 tahun. Dia adalah gadis yang selama ini hanya mengurung diri di dalam kamar. Lara jarang keluar rumah, bahkan mungkin tidak pernah. Hidupnya hanya di habiskan di dalam kamar dan hanya di temani oleh bonekanya yang di beri nama Romeo. Lara seperti itu karena Oma Mer, nenek Lara sendiri. Sifat Oma Mer yang otoriter dan selalu mengatur semua kehidupan Lara membuat Lara menjadi manusia aneh, yang pantas di hina, di dera, bahkan dianiaya.
Tapi Rosemary Marian tidak rela melihat penderitaan Lara, Marian tak ingin penderitaannya 34 tahun yang lalu terulang pada Lara. Karena Marian tak ingin gadis semanis dan selugu Lara terus menderita dan penuh Lara. Marian pun ingin membantu Lara. Rosemary Marian mengirim pesan pada Lara. Pesan yang ditulis Marian lewat air mata dan darah, pesan itu ditulis di dinding sekoalah Lara.
AKU BERAKHIR DISINI DENGAN KEPEDIHAN
AKUBERAKHIR DISINI DENGAN PENGHINAAN
KALAU KAU BUTUH BANTUANKU
PANGGIL NAMAKU TIGA KALI
ROSEMARY MARIAN
ROSEMARY MARIAN
ROSEMARY MARIAN
Saat mambaca pesan itu, Lara tercekat. Dan sampai pada saat dia merasa tidak kuat dengan penderitaannya, Lara pun menyebut nama Rosemary Marian sebanyak tiga kali, lalu datanglah roh Marian. Sejak roh Marian menyatu dengan raga Lara, Lara menjadi gadis yang cantik dan tidak lemah seperti lara yang biasanya. Sejak perubahan Lara itu banyak nyawa yang melayang. Ya, Rosemary Marian memanfaatkan Lara untuk mambalaskan dendamnya 34 tahun yang lalu.
Namun setelah Lara mengetahui dia tengah di jadikan media untuk membalaskan dendam Marian, Lara sangat marah pada Marian. Dan Lara tidak lagi meminta bantuan pada Rosemary Marian. Dan karena tidak ingin hidupnya di ganggu lagi oleh Marian, akhirnya Lara meninggalkan Indonesia. Dia ikut bersama mamanya yang tinggal di Paris.
Dalam novel ini, sudut pandang yang di gunakan yaitu Dia-an. Dan ada beberapa gaya bahasa yang di gunakan dalam novel ini. Watak tokoh dalam cerita ini pun sangat beragam, dan berubah-ubah, seperti Lara yang berwatak pemalu dan lemah, tetapi saat raga menyatu dengan roh Marian Lara berubah menjadi percaya diri dan kuat. Dan Oma Mer yang berwatak baik, tapi terkadang dia juga menjadi orang yang egois dan sangat otoriter.
Cerita dalam novel ini cukup bagus untuk di baca oleh para remaja, karena dalan cerita ini mengandung berbagai macam akibat sifat-sifat yang tidak baik. Contohnya keegoisan Oma Mer yang mengakibatkan banyak nyawa yang melayang.




RESENSI
BY : ZULI ERVINA (XI IPA 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar